Selasa, 17 Januari 2012

Rintihan Tangis dalam Istana Megah

Aku merasa menjadi orang yang paling bahagia...
Lulus SMA dengan nilai total 50,80 dari 6 pelajaran...
Diiringi dengan dapatnya PMDK di Institut Pertanian___...
Beasiswa di Guna___...
Lolos tes wawancara tahap 1 di Sekolah Tinggi Ilmu ___...
dan lain-lainnya...
Yang sesungguhnya aku bisa dengan mudahnya menunjuk ingin kuliah dimana...

Ternyata kebahagiaanku cukuplah sampai disitu..
Kesedihan yang kini mulai bertubi-tubi berdatangan...
Aku tidak dapat menunjukkan suatu pembuktian...
mendapatkan nilai yang cukup fantastis...
dengan meraih peringkat 10 besar di sekolahku...
Kepada satu-satunya orang yang selalu memarahiku ketika belajar...
ketika selalu mendapatkan nilai terburuk...

Kini saatnya aku mampu mengubah nilaiku...
dengan belajar yang begitu gigihnya...
Harus menerima kenyataan...
ia telah pergi tanpa sudi melihat hasil kerja kerasku...
demi mendapatkan nilai terbaik...
Bahkan mampu mendapatkan nilai yang lebih baik...
dari orang yang selalu ia bangga-banggakan...
kepada semua orang yaitu kakakku...

Aku harus berberat hati menolak semua Universitas...
yang senantiasa membuka gerbangnya lebar-lebar...
untuk menerimaku menjadi mahasiswa yang menuntut ilmu...
hingga gelar sarjana dapat ku raih...

Entah bagaimana aku harus meminta maaf kepada SMA-ku...
yang sudah berusaha mendapatkan PMDK di Institut Pertanian ___ untukku...
yang mungkin PMDK institut Pertanian ___ pada tahun mendatang...
akan mengurangi jumlah siswa PMDK di SMA-ku...

Keterbatasan dana yang kini mulai bicara...
Kepala keluarga yang seharusnya bertanggung jawab atas semua ini...
telah pergi entah kemana...
yang hanya dapat mengunjungiku ketika ku bermimpi...

Tidak ada lagi yang bisa ku perbuat...
kecuali menyetujui suatu kesepakatan...
bahwa aku harus menyelesaikan studi-ku...
di tempat sang "kepala keluarga" itu dilahirkan...

Istana megah yang rupanya telah menantiku...
yang terdapat didalamnya 3 orang yang sangat baik...
yang menyayangiku...
Mereka malaikat bagiku...
Namun ada lagi 1 orang...
yang entah harus kunamai malaikat atau bukan..
yang jelas karenanya...
kesedihanku makin berapi-api...
(sungguh tragis bukan??)

Aku harus berkompetisi "lagi"...
untuk menentukan kampus mana yang akan mau menerimaku "lagi"...
Rupanya keridoan Allah yang kini bicara...
Hingga pada akhirnya aku harus lebih memilih Bina Sarana ___...
daripada Institut Pertanian ___, Guna___, dan lain-lainnya...

Ku rasa memang ini merupakan bagian dari perjalanan hidupku...
Hingga "mau tidak mau" dan "sebisa mungkin" aku "harus" berusaha "ikhlas"...
menjalani setiap hari-hariku...
di istana dan kampuz itu...

Hari demi hari mulai berganti...
Aku menyukai kuliah di kampus itu...
Teman-teman disana sangat baik kepadaku...
Dosen-dosen mengenalku karena keberanianku...
untuk bicara, tunjuk tangan dan lain-lainnya...
Hingga pada akhirnya aku mampu mendapat IPK 3,7 sekian,,,sekian,,,sekian....
IPK yang paling tinggi di kelas...
Bahkan harusnya aku mendapatkan hadiah dari kampus itu...
Namun????????
hmmmmmmm.....

Lantas,,, bagaimana keadaanku di Istana itu???
Tidak ada 1 pun orang yang dapat membayangkannya...
Setiap detik bagai 1 tahun bagiku...
Mengapa????
Ketakutan,,,Rintihan,,,Tagisan,,,detakan jantung yang tak henti-hentinya mengunjungi...
disetiap detik hari-hariku...

1 orang itu,,,
ya dia...
mungkin harus ku namai " peri" agar tidak menyakiti perasaannya...
sesungguhnya aku menyayanginya...
Namun,,, ketika ia marah???
hmmmmmm

Aku baru kali ini menemukan orang yang seseram itu...
yang mungkin suatu saat nyawaku yang akan menjadi taruhannya..
Aku selalu mencari jalan yang ku rasa aman...
agar ku tak terlihat oleh mata indahnya...
Namun perjuanganku itu terkadang sia-sia...


Aku seperti sedang dalam sinetron,,,
yaang dimana aku menjadi pemeran protagonis...
dan "peri" itu menjadi pemeran antagonisnya...
Kedengarannya menarik bukan???
yaaa...
jika itu memang dalam kisah sinetron....

Saat ku menonton TV...
bersama 1 malaikat...
ia datang...
Sengaja ia menutupi arah pandangan ku ke TV...
Menghalangiku dengan tubuhnya yang mungil itu...
dengan tangan yang ditopang ke pinggangnya...
ooohh itu seram sekali...
Lalu apa yang bisa ku perbuat??
Hanya menelan ludah yang sangat beratnya...
(perlu dipraktekkan??? coba saja sendiri... :P )

Banyak yang ku dengar tentangnya...
Ia pernah membawa pisau saat memarahi orang...
yang saat itu menjadi giliran orang yang dimarahinya...
itu sangat mengerikan...

Sepertinya ia memang setragis itu...
karena aku akhirnya melihat dengan mata kepalaku sendiri...
ooohh tidaakk,,, tidaakkk...
Bukan aku yang menjadi gilirannya...
aku melihat ia memukuli orang itu dengan koran...
ku lihat pula ia melempari batu kepada orang yang dimarahinya...
Aku ingin sekali membantu orang-orang itu...
Lalu,,,apa yang bisa ku perbuat???
Aku saja selalu mengurung diriku dikamar...
dengan mengunci pintu dan menahan dengan sekencang-kencangnya...
Menutup horden kamar,,,
Lalu menangis karena ketakutan...

Di tengah lelapnya malam...
ku selalu terbangun...
karena ada panggilan alam yang memaksaku...
harus kekamar kecil...
Terdengar olehku ketukan palu yang begitu kencang diiringinya ke tembok...
ku lihat dari lubang kunci yang kecil...
ternyata sang peri yang memainkan alat musik itu...
ooohhh tidaakkkk....
bagaimana aku harus kekamar kecil...
di saat semua orang tertidur lelap dengan pulasnya...
bermumpi dengan indahnya...
menari-nari bagai artis di film india,,,
atau bisakah kalian menceritakan mimpi kalian yang indah pada saat itu???
pada saat aku yang disini...
yang sedang menahan untuk membuang hajat...
yang sulit untuk diajak kompromi...

Apa yang bisa kuperbuat Tuhan??
yang jika ku keluar kamar,,,
mungkin riwayat hidupku cukup sampai disitu...
Aku tidak ingin mati konyol...
Mungkin hanya aku saja yang tahu bagaimana aku mengatasi masalahku dimalam itu...
dengan tidak keluar kamar sama sekali...
dapat terbayangkan???

Sempat waktu itu,,,
ketika ku tertidur dengan pulasnya di sore hari...
aku tidak mendengar malaikat sedang memanggilku...
ketika ku terbangun...
malaikat itu sepertinya takut sekali terjadi hal yang tidak diinginkan...
sewaktu aku berada di dalam kamar...
hingga pada akhirnya...
kunci itu,,,
yaa,,,malaikat itu mengambilnya...
agar ia tidak khawatir lagi...

Oooohh tidaakkk,,,
bagaimana aku harus bersembunyi...
ketika peri itu mengejar dan memarahiku...
dan akhirnya ketakutanku itu terbukti...
Peri itu mengejarku dan ia berusaha untuk membuka pintu kamar....
Sekuat tenaga ku tahan pintu itu...
Ohhh Tuhan aku takut sekalii...
Lalu ia pergi karena tidak bisa membuka pintu...
Akhirnya aku bisa bernafas lega walau itu hanya untuk sejenak...

Aku berusaha untuk mencari dimana kunci itu disembunyikan...
dan akhirnya aku dapat menemukannya...
Ohh malaikat,,,ku mohon maafkan aku...
bukan sengaja ku membuatmu khawatir...
Namun ini semua demi keselamatanku juga...
Aku takut saat malam tiba...
ketika semua orang terlelap...
peri itu membuka pintu kamar...
dan...
oohh aku tidak ingin membayang-bayangkannya lagi...

Aku ingin selalu bisa membantu malaikat-malaikat itu dalam hal apa saja..
namun siapa yang tahu???
aku tidak bisa sering membantu mereka,,,
karena ketakutan jika bertemu dengan peri itu...
apalagi jika peri itu tahu aku sedang membantu malaikat,,,
oohh dia sangat marah sekali....

dalam keadaanku yang seperti ini...
aku tidak diperbolehkan mengadu kepada siapapun...
sebenarnya menambah kepedihan bagiku...
namun,,, ku fikir...
mengadu kepada siapapun...
tidak ada yang bisa membantuku...
ketika aku menjadi giliran orang yang dimarahinya...

Hingga tidak ada lagi tempat ku mengadu kecuali kepada sang pencipta...
aku rutin mengerjakan solatku...
rutin pula membaca ayat al-quran...
yang pada akhirnya,,,hanya selang 2 bulan,,
aku dapat mengkhatamkan al-quran...
rutin pula aku berdoa agar semua ini dapat berakhir dengan kebahagiaan...

begitulah kisah tragisku di istana itu...
mungkin kini saatnya untukku mengakhiri semua...
ada ajakan untukku melanjutkan kuliah di jakarta...
entah apa yang aku pikirkan saat itu...
aku sempat menolak ajakan itu...
karena aku berat meninggalkan teman-teman dikampus itu...

Tapi,,, jika aku memikirkan aku harus 2 tahun lebih dengan menyelesaikan program diploma ku di sana...
mungkin rumah sakit jiwa atau bahkan batu nisan yang akan menantiku...
ooohh tidaakkk,,,tidaakk...
sudah ku bilang aku tidak mau mati konyol....
hingga aku mencoba memberikan alasan yang realistis..
tanpa harus mengutarakan atau mengungkit keinginan terbesarku untuk pergi meninggalkan istana itu...
sungguh keputusan yang bijaksana bukan???
menutupi semua masalahku yang mungkin akan menjadikan beberapa orang membenciku atau tidak menyukai keputusanku...
ok baiklaahh...
kebencian itu tidak menjadi masalah buat ku...
karena yang paling terpenting saat ini adalah kedamaian dalam hidup...
dan aku masih punya cita-cita yang ingin sekali dapat ku raih...

Akhirnya Allah meridoi ku berkuliah di guna___...
yang disemester awal aku bisa mempertahankan IPK ku yaitu 3,7 sekian, sekian, sekian...
dan kini saatnya aku akan membuktikan...
bahwa aku mampu menjadi yang terbaik dengan segala keterbatasanku...
akan ku buktikan kepada siapa saja yang membenciku...
bahwa aku mampu membahagiakan kalian...

hanya tolong berikan aku waktu untuk membuktikannya...
tidak akan aku menyia-nyiakan kesempatan ini...
karena Allah selalu datang membantuku...
thankz god...
:-*

by: Xsa Nency Ellicia