Kulambungkan tanya pada awan yang hitam
Namun ku dapati badai yang selalu menerpa
Mampukah diri ini bertahan
Di atas pasir di pinggiran laut
Kegembiraanku selalu ditutupi oleh deritaku
Butiran-butiran itu
Selalu setia menyambut hari-hariku
Setiaku tak pernah tertiup oleh badai
Namun apakah pengkhianatan
Akan selalu datang bersama badai
Salahkah diri ini
Yang hanya menunggu
Yang hanya menanti
Kapan badai itu akan berhenti
Kadang ku seperti terpasung dalam jeruji besi
Hingga ku tak dapat berbuat apa-apa
Saatku mencoba tuk turun ke dasar laut
Mengapa ku tak pernah mendapatkan hati mutiara di terumbu karang
Sanggupkah diri ini menelan pahit
Sanggupkah diri ini menahan derita
Wahai dewi malam... Kilaumu begitu menawan
Apa yang kau lakukan di atas sana
Pernahkan kau berpikir tentang arti hadirmu
Berartikah diri ini di hadapanmu
Pernahkah kau merasa telah mengabaikanku
Ku selalu ingin berada di dekatmu
Karenamu.. ku hadir di tengah-tengah mimpimu
Namun kau pergi tanpa pamit
Dapatkah kau berkata
Apa yang terjadi pada dirimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar