Selasa, 27 Maret 2012

Puisi Pahitnya Derita Mimpi

Kulambungkan tanya pada awan yang hitam
Namun ku dapati badai yang selalu menerpa
Mampukah diri ini bertahan
Di atas pasir di pinggiran laut

Kegembiraanku selalu ditutupi oleh deritaku
Butiran-butiran itu
Selalu setia menyambut hari-hariku

Setiaku tak pernah tertiup oleh badai
Namun apakah pengkhianatan
Akan selalu datang bersama badai

Salahkah diri ini
Yang hanya menunggu
Yang hanya menanti
Kapan badai itu akan berhenti

Kadang ku seperti terpasung dalam jeruji besi
Hingga ku tak dapat berbuat apa-apa

Saatku mencoba tuk turun ke dasar laut
Mengapa ku tak pernah mendapatkan hati mutiara di terumbu karang
Sanggupkah diri ini menelan pahit
Sanggupkah diri ini menahan derita

Wahai dewi malam... Kilaumu begitu menawan
Apa yang kau lakukan di atas sana
Pernahkan kau berpikir tentang arti hadirmu
Berartikah diri ini di hadapanmu
Pernahkah kau merasa telah mengabaikanku

Ku selalu ingin berada di dekatmu
Karenamu.. ku hadir di tengah-tengah mimpimu
Namun kau pergi tanpa pamit
Dapatkah kau berkata
Apa yang terjadi pada dirimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar