Sabtu, 06 Oktober 2012

Tugas Tambahan Minggu 1



1. PENGERTIAN  ETIKA

Menurut Drs. O.P. Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik
Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistem filsafat
Etika adalah teori tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Menurut H. Burhanudin Salam
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Menurut K. Bertens dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu secara umum¬nya sebagai berikut:
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya.
2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya.
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.

Menurut Magnis Suseno
Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.

Menurut Aristoteles: di dalam bukunya yang berjudul Etika Nikomacheia,
Pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu, Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu, Manner dan Custom yang artinya membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.

Menurut Maryani & Ludigdo
etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau prifesi.

Menurut Ahli filosofi
Etika adalah sebagai suatu studi formal tentang moral


2. PERBEDAAN EGOISME DAN HEDOISME
EGOISME
Egoisme adalah pandangan bahwa tindakan setiap orang bertujuan untuk mengejar kepentingan atau memajukan dirinya sendiri. Dengan kata lain. Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi seseorang dan pentingnya - intelektual, fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umumnya dan hanya memikirkan diri sendiri.
Egois ini memiliki rasa yang luar biasa dari sentralitas dari 'Aku adalah'. Kualitas pribadi mereka Egoisme berarti menempatkan diri pada inti dunia seseorang tanpa kepedulian terhadap orang lain, termasuk yang dicintai atau dianggap sebagai "dekat," dalam lain hal kecuali yang ditetapkan oleh egois itu.
HEDONISME
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Hedonisme berarti keluar dari aturan ilahi dan menyimpang karunia Allah dan hak orang lain. Orang yang hedonis, tidak hanya dikecam karena sikapnya yang mubazirkan anugrah Allah saja, tetapi ia dikecam juga harena dia menutup kesempatan berkembangnya nilai-nilai kebaikan seperti infak, kemanusiaan dan kedermawanan, serta menyebabkan berkembangnya kemiskinan dan ketidak-adilan dalam masyarakat serta meruntuhkan nilai-nilai spiritualitas. Banyak akibat buruk yang ditimbulkan oleh hedonisme. Pertama, lenyapnya kekayaan, meningkatnya jurang antar si miskin dan sikaya, berkembangnya kemiskinan, kebangkrutan dan hutang ditengah masyarakat kecil. Sejauh mana hedonisme mewabah, sejauh itu pulalah kemiskinan akan menyebar di tengah masyarakat. Di pihak lain, membuang-buang harta untuk membeli barang-barang mahal yang hanya dimaksudkan untuk berbangga-bangga perlahan-lahan akan menyeret sebuah negara kepada pihak asing. Hal inilah yang terjadi saat ini di dunia. Banyak negara di dunia yang bergantung kepada Barat yang setiap waktu memasarkan produk-produk baru untuk di konsumsi. Meskipun pekerjaan usaha dan jerih payah untuk mencari harta dapat mengantarkan seseorang dan masyarakatnya kepada kemajuan dan hal ini di dukung oleh agama Islam namun jangan sampai hal itu menjerumuskan kita ke lembah hedonisme dan kemewahan. Sebab hal ituakan membawa kerugian dan menghalangi manusia untuk sampai kepada ujuan hidup yang sebenarnya. Untuk itu, harus dibedakan antara hedonisme yang akan menyeret ke kemewahan dan kesombongan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar