1. PENGERTIAN ETIKA
Menurut Drs. O.P.
Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran
dan nilai yang baik
Menurut Drs. Sidi
Gajalba dalam sistem filsafat
Etika adalah teori tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi
baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
Menurut H.
Burhanudin Salam
Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Menurut K. Bertens dalam buku berjudul Etika, 1994. yaitu secara umum¬nya sebagai berikut:
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan
itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai
akibatnya.
2. Etika adalah nurani (bathiniah),
bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran
dirinya.
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak
dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah
harus mendapat sanksi.
4. Etika berlakunya, tidak tergantung
pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
Menurut Magnis
Suseno
Etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.
Menurut Aristoteles: di dalam bukunya yang berjudul Etika
Nikomacheia,
Pengertian etika dibagi menjadi dua
yaitu, Terminius Technicus yang artinya etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan
yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia. dan yang kedua yaitu,
Manner dan Custom yang artinya membahas etika yang berkaitan dengan tata cara
dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human
nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau
perbuatan manusia.
Menurut Maryani & Ludigdo
etika adalah seperangkat aturan atau
norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia,baik yang harus dilakukan
maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan
masyarakat atau prifesi.
Menurut Ahli filosofi
Etika adalah sebagai suatu studi formal
tentang moral
2. PERBEDAAN EGOISME DAN HEDOISME
EGOISME
Egoisme adalah pandangan bahwa tindakan setiap orang
bertujuan untuk mengejar kepentingan atau memajukan dirinya sendiri. Dengan
kata lain. Egoisme adalah cara untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang
menguntungkan bagi dirinya sendiri, dan umumnya memiliki pendapat untuk meningkatkan citra pribadi
seseorang dan pentingnya - intelektual, fisik, sosial dan lainnya. Egoisme ini
tidak memandang kepedulian terhadap orang lain maupun orang banyak pada umumnya
dan hanya memikirkan diri sendiri.
Egois ini memiliki rasa yang luar biasa dari
sentralitas dari 'Aku adalah'. Kualitas pribadi mereka Egoisme berarti
menempatkan diri pada inti dunia seseorang tanpa kepedulian terhadap orang
lain, termasuk yang dicintai atau dianggap sebagai "dekat," dalam
lain hal kecuali yang ditetapkan oleh egois itu.
HEDONISME
Hedonisme adalah
pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari
kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan
yang menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan
atau kenikmatan merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Hedonisme berarti
keluar dari aturan ilahi dan menyimpang karunia Allah dan hak orang lain. Orang
yang hedonis, tidak hanya dikecam karena sikapnya yang mubazirkan anugrah Allah
saja, tetapi ia dikecam juga harena dia menutup kesempatan berkembangnya
nilai-nilai kebaikan seperti infak, kemanusiaan dan kedermawanan, serta
menyebabkan berkembangnya kemiskinan dan ketidak-adilan dalam masyarakat serta
meruntuhkan nilai-nilai spiritualitas. Banyak akibat buruk yang ditimbulkan
oleh hedonisme. Pertama, lenyapnya kekayaan, meningkatnya jurang antar si
miskin dan sikaya, berkembangnya kemiskinan, kebangkrutan dan hutang ditengah
masyarakat kecil. Sejauh mana hedonisme mewabah, sejauh itu pulalah kemiskinan
akan menyebar di tengah masyarakat. Di pihak lain, membuang-buang harta untuk
membeli barang-barang mahal yang hanya dimaksudkan untuk berbangga-bangga
perlahan-lahan akan menyeret sebuah negara kepada pihak asing. Hal inilah yang
terjadi saat ini di dunia. Banyak negara di dunia yang bergantung kepada Barat
yang setiap waktu memasarkan produk-produk baru untuk di konsumsi. Meskipun
pekerjaan usaha dan jerih payah untuk mencari harta dapat mengantarkan
seseorang dan masyarakatnya kepada kemajuan dan hal ini di dukung oleh agama
Islam namun jangan sampai hal itu menjerumuskan kita ke lembah hedonisme dan
kemewahan. Sebab hal ituakan membawa kerugian dan menghalangi manusia untuk
sampai kepada ujuan hidup yang sebenarnya. Untuk itu, harus dibedakan antara
hedonisme yang akan menyeret ke kemewahan dan kesombongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar