Etika dalam Akuntansi Keuangan dan
Manajemen
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari
bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan
(custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupa¬kan
istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang
berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghin-dari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan
sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian
perbuatan yang dilakukan, sedangkan Etika
adalah perilaku yang baik yang telah melekat pada diri manusia itu sendiri
sebagai pendoman hidup, baik dilakukan dalam kehidupan pribadi maupun social
dimasyarakat.
Prinsip-prinsip etika dan aturan perilaku
telah dikeluarkan oleh American Institute of Bersertifikat Akuntan Profesional
(AICPA) untuk Akuntan Profesional Bersertifikat, Institute of Internal Auditors
(IIA) untuk Auditor Internal Bersertifikat dan Institut Akuntan Manajemen (IMA)
untuk praktisi manajemen masing-masing. Aturan-aturan kode menegakkan akuntan
dan auditor untuk mempertahankan tingkat tertinggi standar etika dan memenuhi
kewajiban mereka untuk, masyarakat profesi dan organisasi yang mereka layani.
Ada beberapa standar etika untuk akuntan manajemen
yaitu:
1.
Kompetensi
artinya dia harus memelihara pengetahuan dan keahlian yang
sepantasnya, mengikuti hukum, peraturan dan standar teknis, dan membuat laporan
yang jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang dapat dipercaya dan relevan.
Akuntansi Kompetensi
|
definisi
|
|
1
|
Pengetahuan Profesional
|
§ Menunjukkan tingkat mahir keahlian profesional dalam pengetahuan
akuntansi agar menjaga tetap terkini dengan perkembangan dan tren.
Pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi yang berlaku
dan sistem untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan.
|
2
|
Keuangan monitoring dan analisis
|
§ Dengan memantau dan mengumpulkan data untuk menilai akurasi dan
integritas kuat dalam menganalisis data untuk memastikan kepatuhan dengan
standar yang berlaku dengan peraturan dan sistem pengendalian internal,
menafsirkan dan mengevaluasi hasil guna mempersiapkan dokumentasi dan membuat
laporan keuangan dan/atau presentasi.
|
3
|
Pengambilan keputusan
|
§ Dengan menggunakan pendekatan yang efektif untuk memilih tindakan atau
mengembangkan solusi yang sesuai untuk mencapai kesimpulan, mengambil
tindakan yang konsisten dengan fakta-fakta yang tersedia.
|
4
|
Pengawasan
|
§ Dengan menunjukkan sifat disiplin, menetapkan standar kinerja dan
mengevaluasi kinerja dari karyawan untuk mempertahankan tenaga kerja yang
beragam untuk mengelola dan memastikan kepatuhan dengan sumber daya manusia
kebijakan dan prosedur.
§ Memantau dan menilai pekerjaan dengan memberikan umpan balik, memberikan
teknis pengawasan, mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
karyawan; rencana dan dukungan karyawan di peluang pengembangan karir.
|
5
|
Komunikasi dan keterampilan Interpersonal
|
§ Menyampaikan informasi kepada perorangan atau kelompok dengan memberikan
presentasi yang cocok untuk karakteristik dan kebutuhan penonton.
§ Jelas dan ringkas menyampaikan informasi secara lisan atau secara
tertulis kepada individu atau kelompok untuk memastikan bahwa mereka mengerti
informasi dan pesan.
§ Mendengarkan dan merespons dengan tepat kepada orang lain. Kemampuan
untuk membangun hubungan kerja yang efektif yang mendorong keberhasilan
organisasi.
|
2.
Confidentiality
mengharuskan seorang akuntan manajemen untuk tidak
mengungkapkan informasi rahasia kecuali ada otorisasi dan hukum yang
mengharuskan untuk melakukan hal tersebut. Kerahasian harus terdefinisi dengan
baik, dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi harus diterapkan secara
berhati-hati, khususnya untuk komputer yang bersifat standalone atau
tidak terhubung ke jaringan. Aspek penting dari kerahasiaan adalah
pengidentifikasian atau otentikasi terhadap user.Identifikasi
positif dari setiap user sangat penting untuk memastikan efektivitas dari
kebijakan yang menentukan siapa saja yang berhak untuk mengakses data tertentu
Contohnya:
Access Control Models sangat berfungsi dalam menentukan jenis kontrol akses yang diperlukan dalam
mendukung kebijakan keamanan. Model akses kontrol ini menyediakan view
konseptual dari kebijakan keamanan. Hal ini akan mengijinkan kita untuk
melakukan pemetaan antara tujuan dan petunjuk dari kebijakan keamanan anda
terhadap event yang spesifik. Proses dari pemetaan ini
memungkinkan terbentuknya definisi formal dan spesifikasi yang diperlukan dalam
melakukan kontrol terhadap keamanan. Singkatnya, access control
model memungkinkan untuk memilah kebijakan keamanan yang kompleks
menjadi langkah–langkah keamanan yang lebih sederhana dan terkontrol. Beberapa
model yang berbeda sudah dibangun sampai dengan tahun ini. Kita akan membahas
beberapa model yang dianggap unik pada bagian-bagian selanjutnya. Kebanyakan
penerapan kebijakan keamanan melakukan kombinasi dari beberapa access
control models.
3.
Integrity
adalah perlindungan terhadap dalam sistem dari perubahan
yang tidak terotorisasi, baik secara sengaja maupun secara tidak sengaja.
Integritas mengharuskan untuk menghindari “conflicts of interest”,
menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka terhadap kemampuan mereka
dalam menjunjung etika. Mereka juga harus menolak pemberian dan hadiah yang dapat
mempengaruhi tindakan mereka. Mereka juga tidak boleh menjatuhkan legitimasi
perusahaan, tetapi harus mengakui keterbatasan profesionalisme mereka,
mengkomunikasikan informasi yang menguntungkan atau merugikan, dan menjauhi
diri dari prilaku yang dapat mendiskreditkan profesi mereka. Seperti halnya kerahasiaan, integritas bisa
dikacaukan oleh hacker, masquerader, aktivitas user yang
tidak terotorisasi, download file tanpa proteksi, LAN, dan programprogram terlarang.
(contohnya : trojan horse dan virus), karena setiap ancaman tersebut memungkinkan
terjadinya perubahan yang tidak terotorisasi terhadap data atau program.
Sebagai contoh, user yang berhak mengakses sistem secara tidak sengajamaupun
secara sengaja dapat merusak data dan program, apabila aktivitas mereka didalam
sistem tidak dikendalikan secara baik.
Contoh untuk melindungi dari ancaman
terhadap integritas
- Memberikan akses dalam kerangka need-to-know basis
- Pemisahan tugas(separation of duties)
- Rotasi tugas
4.
Objectifity
mengharuskan para akuntan untuk mengkomunikasikan informasi secara wajar
dan objektif, mengungkapan secara penuh (fully disclose) semua informasi
relevan yang diharapkan dapat mempengaruhi pemahaman user terhadap pelaporan,
komentar dan rekomendasi yang ditampilkan. Tujuan dari Akuntansi Manajemen atau dalam bahasa
inggris (Objective of Manajemen Accountan). Seelum kita
membahas tentang Akuntansi Manajemen. Akuntansi manajemen adalah profesi yang
melibatkan bermitra dalam keputusan manajemen membuat, merancang perencanaan
dan kinerja sistem manajemen, dan menyediakan keahlian dalam melalui laporan
keuangan dan kontrol untuk membantu manajemen dalam perumusan dan implementasi
strategi organisasi
Contoh dan Tujuan dari praktek Akuntansi Manajemen meluas ke
tiga bidang oleh American Institute of Certified Public
Accountants(AICPA)berikut:
1. Manajemen strategis untuk memajukan
peran akuntan manajemen sebagai mitra strategis dalam organisasi.
2. Manajemen kinerja untuk mengembangkan
praktek pengambilan keputusan bisnis dan mengelola kinerja organisasi
3. Manajemen risiko untuk berkontribusi
untuk kerangka kerja dan praktek untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola
dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan organisasi.
5.
Whistle Blowing
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau
beberapa orang karyawan untuk membocorkan kekurangan yang dilakukan oleh
perusahaan atau atasannya kepada pihak lain, berkaitan dengan kecurangan yang
merugikan perusahaan sendiri maupun pihak lain.
Whistle
bowing dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.Whistle blowing internal
Terjadi
ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan karyawan kemudian
melaporkan kecurangan tersebut kepada atasannya
2. Whistle blowing eksternal
Terjadi
ketika seorang karyawan mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan
lalu membocorkannya kepada masyarakat karena kecurangan itu akan merugikan
masyarakat.
Contoh Kasus: Kasus Mulyana W Kusuma tahun 2004. Menjabat
sebagai sebagai seorang anggota KPU diduga menyuap anggota BPK yang saat itu
akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Dalam
kasus ini ICW melaporkan tindakan Mulyana W Kusuma kepada Majelis Kehormatan
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan sekaligus meminta supaya dilakukan tindakan
etis terhadap anggotanya yang melanggar kode etik profesi akuntan
6. Creative Accounting
Semua proses dimana beberapa pihak menggunakan kemampuan
pemahaman pengetahuan akuntansi (termasuk di dalamnya standar, teknik, dll) dan
menggunakannya untuk memanipulasi pelaporan keuangan (Amat, Blake dan Dowd,
1999). Di dalam creative accounting ada pendapat yang
mengatakan creative accounting di bagi dua jenis, yaitu yang legal dan illegal.
Maksud dari legal di sini adalah yang sesuai dengan perundang-undangan atau
sesuai peraturan yang berlaku, sedangkan yang illegal adalah yang menyalahi
peraturan atau perundang-undangan ayang berlaku.
Contoh
kasus (Legal) :
Perusahaan PT. ABC lebih menggunakan metode FIFO dalam
metode arus persediaannya. Karena dari sisi FIFO akan menghasilkan profit lebih
besar dibandingkan LIFO, atau Average. Hal ini dilakukan karenaAsumsi Inflasi
Besar. FIFO dapat dianggap sebagai sebuah pendekatanyang logis dan realistis
terhadap arus biaya ketika penggunaan metodeidentifikasi khusus tidak
memungkinkan atau tidak praktis.
FIFO mengasumsikan bahwa arus biaya yang mendekati parallel
dengan arus fisik yang terjual. Beban dikenakan pada biaya yang dinilai melekat
pada barang Jika perusahaan dengan tingkat persediaan yang tinggi sedang mengalami
kenaikan biaya persediaan yang signifikan, dan kemungkinan tidak akan
mengalamipenurunan persediaan di masa depen, maka LIFO memberikan keuntungan
arus kas yang substansial dalam hal penundaan pajak.
Ini adalah alasan utama dari penerapan LIFO oleh kebanyakan
perusahaan. Bagi banyak perusahaan dengan tingkat persediaany ang kecil atau
dengan biaya persediaan yang datar atau menurun, maka LIFO hanyamemberikan
keuntungan kecil dari pajak. Perusahaan seperti ini memilih untuk tidak
menggunakan LIFO.
a.
Fraud (Kecurangan)
Secara umum fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi, dengan
maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau kelompoknya yang secara
langsung merugikan pihak lain. Orang awam seringkali mengasumsikan secara
sempit bahwa fraud sebagai tindak pidana atau perbuatan korupsi.
b.
Fraud Auditing ( Kecurangan Audit )
Upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan
dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan
terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua
keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
Contoh Kasus : Committee of Sponsoring Organizations of the
Treadway Commission (COSO). Penelitian COSO menelaah hampir 350 kasus dugaan
kecurangan pelaporan keuangan oleh perusahaan-perusahaan publik di Amerika
Serikat yang diselidiki oleh SEC. Diantaranya adalah :
1. Kecurangan keuangan memengaruhi
perusahaan dari semua ukuran, dengan median perusahaan memiliki aktiva dan
pendapatan hanya di bawah $100juta.
2. Berita mengenai investigasi SEC
atau Departemen Kehakiman mengakibatkan penurunan tidak normal harga saham
rata-rata 7,3 persen.
3. Dua puluh enam persen dari
perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kecurangan mengganti auditor selama
periode yang diteliti dibandingkan dengan hanya 12 persen dari
perusahaan-perusahaan yang tidak terlibat.
Akuntansi keuangan adalah bagian
dari akuntansi yang
berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk
pihak luar, seperti pemegang saham,kreditor, pemasok,
serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset = Liabilitas +Ekuitas).
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan
penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini
yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggung jawaban
keuangan terhadap
para pemegang saham.
Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus
digunakan di dalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk
kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan
pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui
laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK. SAK
ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994,
menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Menurut Chartered
Institute of Management Accountants (CIMA), akuntansi manajemen
adalah "proses identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan,
interpretasi, dan komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk
merencanakan, mengevaluasi dan pengendalian dalam suatu entitas dan untuk
memastikan sesuai dan akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut. Akuntansi
manajemen juga meliputi penyusunan laporan keuangan untuk kelompok
non-manajemen seperti pemegang saham, kreditur, badan pengatur dan otoritas
pajak "(Istilah resmi CIMA).
The American Institute of Certified Public
Accountants (AICPA) menyatakan bahwa akuntansi manajemen sebagai praktik meluas
ke tiga bidang berikut:
a. Manajemen Strategi - Memajukan peran akuntan manajemen sebagai mitra
strategis dalam organisasi.
b. Manajemen Kinerja - Mengembangkan praktik pengambilan keputusan bisnis dan
mengelola kinerja organisasi.
c.
Manajemen Risiko - Berkontribusi untuk
membuat kerangka kerja dan praktik untuk mengidentifikasi, mengukur, mengelola
dan melaporkan risiko untuk mencapai tujuan organisasi.
Chartered
Institute of Management Accountants (CIMA) menyatakan bahwa
"Seorang akuntan manajemen harus mampu menerapkan pengetahuan profesional
dan keterampilannya dalam penyusunan dan penyajian informasi keputusan keuangan
dan lainnya yang berorientasi sedemikian rupa untuk dapat membantu manajemen
dalam merumusakan kebijakan, perencanaan dan pengendalian pelaksanaan
pengoperasian. "Akuntan manajemen oleh karena itu dilihat sebagai
"pencipta nilai" antara akuntan. Mereka jauh lebih tertarik melihat
ke depan dan mengambil keputusan yang akan memengaruhi masa depan organisasi,
daripada rekaman sejarah dan kepatuhan (menjaga nilai) aspek profesi.
Pengetahuan dan pengalaman akuntansi manajemen dapat diperoleh dari berbagai
bidang dan fungsi dalam suatu organisasi seperti manajemen informasi,
perbendaharaan, audit efisiensi, pemasaran, penilaian, penetapan harga,
logistik, dan lainnya.
1. Competance
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen keuangan
memiliki tanggung jawab untuk:
a.
Mempertahankan tingkat yang sesuai
kompetensi profesional oleh pembangunan berkelanjutan pengetahuan dan
keterampilan.
b.
Lakukan tugas profesional mereka sesuai
dengan hukum, peraturan dan standar teknis.
c.
Siapkan laporan lengkap dan jelas dan
rekomendasi setelah analisis yang tepat informasi yang relevan dan dapat
diandalkan
2. Confidentiality
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen
keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a. Menahan diri dari mengungkapkan informasi rahasia
yang diperoleh dalam pekerjaan mereka kecuali bila diizinkan, kecuali hukum
wajib untuk melakukannya.
b. Menginformasikan bawahan yang sesuai mengenai
kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam pekerjaan mereka dan memantau
kegiatan mereka untuk menjamin pemeliharaan kerahasiaan
c. Menahan diri dari menggunakan atau muncul untuk
menggunakan informasi rahasia yang diperoleh dalam pekerjaan mereka untuk
keuntungan tidak etis atau ilegal baik secara pribadi atau melalui pihak
ketiga.
3. Integritas
Praktisi
akuntansi manajemen dan manajemen keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
a. Hindari konflik aktual atau kepentingan dan menyarankan semua pihak yang
tepat dari setiap potensi konflik.
b.
Menahan diri dari terlibat dalam kegiatan
apapun yang akan merugikan kemampuan mereka untuk menjalankan tugasnya secara
etis.
c.
Menolak hadiah, bantuan, atau perhotelan
yang akan mempengaruhi atau akan muncul untuk mempengaruhi tindakan mereka.
d.
Menahan diri dari aktivitas salah satu
atau pasif menumbangkan pencapaian tujuan organisasi yang sah dan etis.
e.
Mengenali dan dan berkomunikasi
keterbatasan profesional atau kendala lain yang akan menghalangi penilaian
bertanggung jawab atau kinerja yang sukses dari suatu kegiatan.
f.
Mengkomunikasikan informasi yang tidak
menguntungkan serta menguntungkan dan penilaian profesional atau pendapat.
g. Menahan diri dari terlibat atau mendukung aktivitas apapun yang akan
mendiskreditkan profesi.
4. Objektivitas
Praktisi akuntansi manajemen dan manajemen
keuangan memiliki tanggung jawab untuk:
- Mengkomunikasikan informasi secara adil dan obyektif
- Mengungkapkan penuh semua informasi relevan yang dapat diharapkan untuk mempengaruhi pemahaman pengguna dimaksudkan dari laporan, komentar, dan rekomendasi yang disampaikan.
5. Resolusi Konflik Etis
Dalam menerapkan standar etika, praktisi
manajemen akuntansi dan manajemen keuangan mungkin mengalami masalah dalam
mengidentifikasi perilaku tidak etis atau dalam menyelesaikan konflik etis.
Ketika dihadapkan dengan isu-isu etis yang signifikan praktisi manajemen
akuntansi dan manajemen keuangan harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan dari
bantalan organisasi pada resolusi konflik tersebut. Jika kebijakan ini tidak
menyelesaikan konflik etika, praktisi tersebut harus mempertimbangkan program
berikut tindakan.
- Diskusikan masalah tersebut dengan atasan langsung, kecuali ketika muncul unggul yang terlibat, dalam hal masalah harus disajikan ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi. Jika resolusi yang memuaskan tidak dapat dicapai ketika masalah awalnya disajikan, menyerahkan masalah ini ke tingkat manajerial berikutnya yang lebih tinggi.
- Jika atasan langsung adalah chief executive officer atau setara, kewenangan meninjau diterima mungkin kelompok seperti komite audit, komite eksekutif, dewan direksi, dewan pengawas, atau pemilik. Kontak dengan tingkat atasan langsung di atas harus dimulai hanya dengan pengetahuan atasannya. asumsi unggul tidak terlibat. Kecuali ditentukan secara legal, komunikasi masalah tersebut kepada pihak berwenang atau individu yang tidak dipekerjakan atau terlibat dengan organisasi tidak dianggap sesuai.
- Menjelaskan isu-isu etika yang relevan dengan diskusi rahasia dengan penasihat tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentu saja mungkin tindakan
- Konsultasikan pengacara sendiri sebagai kewajiban hukum dan hak-hak mengenai konflik etika.
- Jika konflik etika masih ada setelah melelahkan semua tingkat kajian internal, mungkin tidak ada jalan lain mengenai hal-hal yang signifikan daripada mengundurkan diri dari organisasi dan untuk menyerahkan sebuah memorandum informatif untuk perwakilan organisasi yang tepat. Setelah pengunduran diri, tergantung pada sifat dari konflik etika, itu juga mungkin tepat untuk memberitahu pihak lain.
Karakteristik Kecurangan
Dilihat dari pelaku fraud maka
secara garis besar kecurangan bisa dikelompokkan menjadi dua jenis :
1. Oleh pihak perusahaan, yaitu :
a. Manajemen untuk kepentingan perusahaan, yaitu salah saji yang timbul
karena kecurangan pelaporan keuangan (misstatements arising from fraudulent
financial reporting).
b. Pegawai untuk keuntungan individu, yaitu salah saji yang berupa
penyalahgunaan aktiva (misstatements arising from misappropriation of assets).
2. Oleh pihak di luar perusahaan, yaitu
pelanggan, mitra usaha, dan pihak asing yang dapat menimbulkan kerugian bagi
perusahaan.
Salah saji yang timbul karena kecurangan
pelaporan keuangan
Kecurangan pelaporan keuangan biasanya
dilakukan karena dorongan dan ekspektasi terhadap prestasi kerja manajemen.
Salah saji yang timbul karena kecurangan terhadap pelaporan keuangan lebih
dikenal dengan istilah irregularities (ketidakberesan). Bentuk
kecurangan seperti ini seringkali dinamakan kecurangan manajemen (management
fraud), misalnya berupa : Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan terhadap catatan
akuntansi atau dokumen pendukung yang merupakan sumber penyajian laporan
keuangan. Kesengajaan dalam salah menyajikan atau sengaja menghilangkan (intentional
omissions) suatu transaksi, kejadian, atau informasi penting dari laporan
keuangan.
Salah saji yang berupa
penyalahgunaan aktiva
a.
Kecurangan
jenis ini biasanya disebut kecurangan karyawan (employee fraud). Salah
saji yang berasal dari penyalahgunaan aktiva meliputi penggelapan aktiva
perusahaan yang mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penggelapan aktiva umumnya
dilakukan oleh karyawan yang menghadapi masalah keuangan dan dilakukan karena
melihat adanya peluang kelemahan pada pengendalian internal perusahaan serta
pembenaran terhadap tindakan tersebut. Contoh salah saji jenis ini adalah :
a.
Penggelapan
terhadap penerimaan kas.
b.
Pencurian
aktiva perusahaan.
c.
Mark-up harga
d.
Transaksi
“tidak resmi”.
Dari penjelasan singkat di atas, hal yang
menarik adalah dapat saja diklaim bahwa Fraud dengan sengaja dilakukan demi
kepentingan perusahaan. Demi kredibilitas perusahaan pihak manajemen dengan
sengaja melakukan katakanlah istilahnya Soft Fraud.
Tanggungjawab Akuntan Keuangan dan
Akuntan Manajemen
Etika dalam akuntansi
keuangan dan manajemen merupakan suatu bidang keuangan yang merupakan sebuah
bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap
kehidupan setiap orang dan organisasi. Ada banyak bidang yang dapat di
pelajari, tetapi sejumlah besar peluang karir tersedia di bidang keuangan.
Manajemen keuangan dengan demikian merupakan suatu bidang keuangan yang
menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan
dan mempertahankan nilai melalui pengambilan putusan dan manajemen sumber daya
yang tepat
Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi
yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti
pemegang saham, kreditor,pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai
dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi di mana aktiva adalah harta
yang dimiliki suatu perusahaan digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya
untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan modal yaitu selisih antara aktiva
dikurang hutang. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi
untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala
dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum
dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau
dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang
saham. Hal penting dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang merupakan aturan- aturan yang harus digunakan didalam
pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan
demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi
melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu
SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip
Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Akuntansi manajemen adalah disiplin ilmu yang
berkenaan dengan penggunaan informasi akuntansi oleh para manajemen dan
pihak-pihak internal lainnya untuk keperluan penghitungan biaya produk,
perencanaan, pengendalian dan evaluasi, serta pengambilan
keputusan. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of
Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang mencakup,
penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi,
aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi
penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik dan pihak luar,
pengungkapan kepada pekerja, pengamanan asset.
Bagian integral dari manajemen yang berkaitan
dengan proses identifikasi penyajian dan interpretasi/penafsiran atas informasi
yang berguna untuk merumuskan strategi, proses perencanaan dan pengendalian,
pengambilan keputusan, optimalisasi keputusan, pengungkapan pemegang saham dan
pihak luar, pengungkapan entitas organisasi bagi karyawan, dan perlindungan
atas aset organisasi. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting) berhubungan
dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik dari beberapa alternatif
kebijakan atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk
membantu pimpinan.
Persamaan akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen prinsip akuntansi yang diterima baik dalam akuntansi dalam akuntansi
keuangan kemungkinan besar juga merupakan prisnsip pengukuran yang Releven
dalam akuntansi manajemen dan menggunakan sistem informasi operasi yang sama
sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi yang disajikan kepada
pemakainya.
Etika Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan
aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan
keuangan untuk kepentingan eksternal.
Persamaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
|
|
·
Prinsip akuntansi yang
lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar juga merupakan
prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen
|
·
Menggunakan Sistem
informasi operasi yang sama sebagai bahan baku untuk menghasilkan informasi
yang disajikan kepada pemakainya
|
Sumber:
2.
http://www.scu.edu/ethics/practicing/focusareas/government_ethics/introduction/whistleblowing.html