Nama
: XsaNency Ellicia
Kelas
: 4eb13
NPM
: 26209711
BAB
1
A.
PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DENGAN
AKUNTANSI LAINNYA
Akuntansi
internasional adalah akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan
prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi
standar akuntansi di seluruh dunia. Perkembangan akuntansi internasional
sekarang ini semakin pesat dan perhatian profesi akuntan pun terhadap masalah
ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian orang terhadap akuntansi
internasional ini.
Pertama,
konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for foreign
subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Di sini dianggap bahwa akuntansi
internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari
perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada diberbagai Negara
Kedua,
konsep comperative atau international accounting yang menekankan pada upaya
mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai Negara. Di
sini menyangkut mengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik pelaporan,
pemgakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing Negara, dan
kemapuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan keuangan.
Umumnya pengertian international accounting adalah menggunakan konsep
comparative accounting ini.
Ketiga,
universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka atau konsep di
mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk didalamya teori dan
prinsip akuntansi yang berlaku disemua Negara. Ini merupakan tujuan akhir dari
international accounting.
Weirich
et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional sebagai berikut.
Mencakup
semua perbedaan prinsip, metode dam standar akuntasi semua Negara. Termasuk
didalamnya prinsip akuntasi ( GAAP) yang yang ditetapkan di tiap Negara,
sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua Negara jika mempelajari
akuntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip yang berlaku
umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan geografi , sosial,
ekonomi, politik, dan hukum.
Menurut
Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan perbedaan tujuan,
standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah
yang akan menentukan sistem palaporan dan pengungkapan di masing-masing Negara
sehingga menimbulkan beberapa perbedaan antara satu Negara dengan Negara lain.
Dengan demikian, diperlukan akuntansi internasinal. Belkaoui (1976) mengemukakan
adanya relativisme agama dalam akuntansi khususnya agama islam yang memiliki
sistem ekonomi dan keuangan tersendiri yang berdampak juga pada laporan
keuangannya. Antara bank konvensional dan bank islam, ada beberapa perbedaan
prinsipil seperti masalah pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan
syariah, produk dana pihak ketiga, pembiayaan yang boleh dilakukan zakat dan
sebagianya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format
laporan akuntansi antara akuntansi konvesional dan akuntasi islam.
Untuk
mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul, yaitu sebagai
berikut :
1.
Setiap perusahaan menyusun laporan
keuangan primer dan sekunder
2.
Single-Domicile reporting,
artinya laporan keuangan disusun menurut standar dari domisili perusahaan
tersebut.
3.
Laporan keuangan disusun menurut standar
internasional
Perbedaan International Accounting dengan
akuntansi lain, yaitu :
1.
Yang
dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational company- MNC).
Perusahaan multinasional yaitu suatu
perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan tetapi
perusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di
negara-negara lain (negara cabang). Perusahaan multinasional
biasanya memiliki ciri-ciri, yaitu membentuk cabang-cabang di luar negeri, visi
dan strategi yang digunakan untuk memproduksi suatu barang bersifat global jadi
perusaan tersebut membuat atau menghasilkan barang yang dapat digunakan di
semua negara, lebih cenderung memilih kegiatan bisnis tertentu umumnya
manufaktur, menempatkan cabang pada negara-negara maju. Contoh perusahaan
multinasional, yaitu Blackberry
2.
Operasi
transaksi melintasi batas-batas negara
Perusahaan mengglobalisasikan
kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri dan untuk melayani pasar
luar negeri secara langsung.
3.
Pelaporan
ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara
perusahaan
Transaksi antar perusahaan
membutuhkan informasi finansial bagi masing-masing perusahaan yang
bersangkutan, untuk melihat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur
akuntansi.
4.
Perpajakan
Internasional
5.
Transaksi
Internasional
Perbedaan yang timbul
disebabkan oleh :
1.
Pertumbuhan ekonomi,
2.
Inflasi,
3.
Sistem politik,
4.
Pendidikan,
5.
Profesi akuntan,
6.
Peraturan perpajakan,
7.
Pasar uang, dan
8.
Modal
B.
AKUNTANSI INTERNASIONAL TERBAGI DALAM 3
BIDANG YANG LUAS
Dalam
akuntansi internasional dibagi menjadi tiga bidang, termasuk proses akuntansi
yang luas adalah beberapa, antara lain:
1.
Pengukuran
Hal ini dapat
menyediakan mendalam umpan balik mengenai kemungkinan operasi posisi keuangan
perusahaan dan kekuasaan. Membantu dalam proses identifikasi, mengelompokkan
dan menghitung aktivitas dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas, operasi
dan kekuatan posisi keuangan perusahaan. Dapat memberikan masukan mendalam
mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan.
Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi,
memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Penyingkapan
Proses di mana
akuntansi pengukuran dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan
digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau berkomunikasi kepada pengguna.
3. Audit
Proses dimana para
kalangan profesional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian)
terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
C. SEJARAH AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN TREN
KEBIJAKAN SEKTOR KEUANGAN NASIONAL
Awalnya, Akuntansi
dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di
Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang
diperkenalkan oleh Luca Pacioli (tahun 1447). Luca Pacioli lahir di Italia
tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar
pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama
sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam
bukunya berjudul :Summa the arithmetica
geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494.
Banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni
Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu
dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original, just
that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective
was to publish a popular book that could be used by all, following the
influence of the venetian businessmen rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode venetian yang
menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi
tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara eropah seperti Jerman,
Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus
dilakukan:
1.
Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh
informasi transaksi bisnis
2.
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan
dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3.
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas.
Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan perdagangan
internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan
pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial. Sistem akuntansi “ Pembukuan ala Italia “ kemudian beralih ke Jerman
untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat
bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic
dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan
akuntabilitas pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeepingmencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan
tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi
di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
Praktik akuntansi Inggris
menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris.
Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, Sistem akuntansi
Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis.
Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran
Rusia. Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika
Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi
diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademi tersendiri. Setelah Perang Dunia II,
pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi
merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat
erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Sejarah
akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikuk ini menunjukkan
bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk
diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya sementara di pihak lain
memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus dalam bidang teori dan
praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan
(doithfe-entru Lookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaaan
akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari negam-negah kota
di Italia pida abad ke-14 dan 15.
Perkerkembangannya
didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara selama masa
akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam
mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian
berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok
Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda
mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di
Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan
dan akuntabilitas pemerintah.
Perkembangan
Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan
komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah
koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa
ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat
akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi
laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di
seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.
Perkembangan
pembukuan pencatatan berpasangan. Perkembangan tersebut meliputi hal-hal
berikut ini :
1.
Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa
perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah
diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi
yang berbeda.
2.
Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi
pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17
dan abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi dari seluruh akun dan
transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit
yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3.
Penerapan sistem pencatatan berpasangan
juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain.
4.
Abad ke-17 juga mencatat terjadinya
penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5.
Dimulai dengan East India Company di
abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan tadi,
seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik,
yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan
yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan
akrual.
6.
Metode-metode untuk pencatatan aktiva
tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
7.
Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi
untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak
terjual.
8.
Akuntansi biaya muncul di abad ke-19
sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
9.
Pada paruh terakhir dari abad ke-19
terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di
muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari
laba periodik.
10. Akhir
abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di
abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu
kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan
bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada
masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan
(financial engineering).
Trend Akuntansi Internasional
a.
Akuntansi banyak digunakan diberbagai negara, tetapi
masing-masing negara menerapkan dengan standar dan praktek akuntansi yang
sesuai dengan hukum nasional.
b.
Terakhir, hingga saat ini terus diupayakan untuk mempersempit
perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan Auditing menjadi Akuntansi
Global.
D. PERAN
AKUNTANSI DALAM BIDANG USAHA DAN PASAR MODAL GLOBAL
Peran Akuntansi dalam Perdangangan :
1.
Mempelajari
akuntansi internasional merupakan salah satu upaya mengurangi perbedaan cara
pandang terhadap akuntansi.
2.
Semua
negara cenderung mengurangi hambatan perdangangan dan pengendalian modal /
investasi
3.
Kemajuan
IT menyebabkan perubahan yang radikal dalam ekonomi, produksi dan distribusi.
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya
akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan
(benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan
suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan
yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar
NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal sebagai berikut;
1. Proses pendaftaran
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka
dapat menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP negara masing-masing tetapi
masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain:
a. Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan
b. Melakukan rekonsiliasi net earning
dan equity agar sesuai dengan US GAAP
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP
d. Menyerahkan laporan kuartal yang
tidak perlu di audit
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan
untuk melindungi pemegang saham publik khususnya investor perseorangan
(individual investor). Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor
market biasanya dianggap memilki kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu
investasi sehinggan tidak perlu secara khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar